-About Me-


Saya “Dratia Eka Fajarani”, putri tunggal dari pasangan Ibu Ngesti Sayekti dan Bapak Indra Wijaya. Teman-teman biasa memanggil saya “Mbak iia” atau “Tia”. Saya lahir di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada tanggal 22 April 1992. Mama asli Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, sedangkan Papa asli Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatera Barat (Saya punya dua “kampung” sekaligus) ^^ Dari TK hingga SMA saya tinggal di kota Lubuk Sikaping “tercinta”. Sebuah kota kecil yang masih asri dan jauh dari segala polusi. 

TK Negeri Pembina merupakan sekolah pertama saya. Banyak prestasi yang saya raih semenjak duduk di bangku “Taman Kanak-Kanak”, di antaranya saya pernah menjadi Juara 1 Lomba Busana Muslim tingkat kecamatan dan Juara 1 Lomba Mewarnai se-Sumatera Barat. Prestasi-prestasi ini tentunya membuat saya merasa senang. Dari TK Negeri Pembina, saya melanjutkan pendidikan ke SD Negeri 19 Ambacang Anggang. Lokasinya dekat dengan rumah saya, sehingga memudahkan saya untuk berangkat ke sekolah. Selama SD, saya pergi ke sekolah selalu dengan berjalan kaki.

Lulus dari SD dengan nem tertinggi di sekolah membuat saya tertantang untuk sekolah di SMP Negeri 1 Lubuk Sikaping. Ternyata masuk ke SMP Negeri 1 Lubuk Sikaping tidak sesulit yang saya bayangkan. Bahkan untuk 3 tahun, saya duduk di kelas unggul. Selama SMP, alhamdulillah saya selalu mendapat “Juara 1” di kelas. Saya sering menjadi wakil sekolah untuk mengikuti berbagai perlombaan, antara lain Olimpiade Matematika, Lomba Matematika di provinsi (UNP dan UNAND), Lomba Cepat Tepat di TVRI, Lomba Pasiad, Lomba Matematika PKS Kelas Unggul SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping, dan Lomba Biologi se-Kabupaten Pasaman. Masa-masa SMP memang merupakan masa-masa yang menyenagkan. Saya menyukai semua pelajaran terutama Matematika, Biologi, Bahasa Indonesia, dan Kewarganegaraan.

Lulus dari SMP, saya melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping dan saya juga berhasil menjadi salah satu dari siswa “Kelas Berasrama”. Sebelumnya tak pernah terbayangkan bahwa saya nanti bakalan tinggal di asrama yang penuh dengan peraturan. Ternyata ketakutan itu hanya sementara. Tinggal di asrama cukup menyenagkan. Kita banyak punya teman, saudara, kakak, dan adik. Selain itu, di asrama juga diajarkan disiplin, mandiri, sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan juga terhadap orang yang lebih muda. Asyik memang. Walaupun di sana sini banyak aturan. Selama di SMA, prestasi saya memang tidak begitu sebanyak waktu SMP. Namun, alhamdulillah setiap semester saya selau mendapat peringkat di kelas. Juara kelas pun sudah pernah saya raih.

Dari kecil, cita-cita saya ingin menjadi seorang “DOKTER”, yang bisa membantu orang-orang yang sakit menjadi sehat, membantu mereka yang benar-benar membutuhkan. Akan tetapi, di luar dugaan. Kini saya menjadi salah seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Memang tak pernah terbayangkan bahwa saya bisa kuliah di universitas favorit di negeri ini. Namun, entah mengapa terkadang perasaan “ingin mencoba lagi” itu masih terus menggebu. Yah! Saya masih ingin kuliah di “Fakultas Kedokteran”. Amin Ya Allah. Tidak ada salahnya kan untuk mencoba? Satu kesalahan yang telah saya lakukan di tahun kemarin. “Saya ‘kekeuh’ bilang ke keluarga bahwa saya tidak ingin masuk ke kedokteran”. Itu sebenarnya bukan keinginan saya, itu hanya sebatas “ego”. Untuk menembus kesalahan terbesar saya, insyaallah saya akan berusaha menggapai cita-cita saya untuk membahagiakan keluarga dengan memenuhi keinginan mereka. “Bismillahirrahmanirrahim”. Allah akan selalu membantu umat-Nya yang berusaha dan bersungguh-sungguh. 

Walaupun begitu, menjadi mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia sudah menjadi kebanggaan bagi saya. Saya hanya bisa berharap, berusaha, dan berdoa. Semua-Nya ada ditangan Allah. Dialah yang akan memutuskan. Semoga Allah meridhai semua rencana saya. Amin.